Kamis, 18 April 2013

cheat pes java

Kode Cheat PES Java :

1. Cheat wasit sabar :
Cheat ini berfungsi apabila anda melakukan pelanggaran dan anda tidak akan terkena kartu kuning/merah.
Catatan : gunakan cheat ini saat ada tulisan Foul/Pelanggaran, jangan gunakan sebelum ataupun sesudah muncul tulisan Foul/Pelanggaran.
=> **8#

2. Cheat wasit tegas :
Cheat ini berfungsi apabila anda dilanggar lawan, dan lawan akan terkena kartu kuning/merah.
Catatan : gunakan cheat ini saat ada tulisan Foul/Pelanggaran, jangan gunakan sebelum ataupun sesudah muncul tulisan Foul/Pelanggaran.
=> **0#

3. Cheat dribble maut
Cheat ini akan membuat anda mendribble seperti Messi & Cristiano Ronaldo :
Catatan : gunakan cheat ini saat ada lawan yang akan menghadang anda lalu pencet cheat dengan cepat. Jika tidak cepat akan gagal.
=> 0+5

4. Cheat tendangan melengkung
Cheat ini akan membuat tendangan menjadi melengkung, disarankan menggunakan pemain berteknik tinggi seperti Messi, CR7, Lampard, Xavi, Gerrard, dll :
=> 0+2(kiri) atau 0+8(kanan)

5. Cheat me-lob bola di depan gawang :
Fungsi cheat ini akan me-lob kiper.
Catatan : gunakan cheat ini saat anda one by one atau satu lawan satu setelah itu tekan tombol 5 setengah bar.
=> tekan 5 setengah bar

6. Cheat stamina pemain :
=> ***##

7. Cheat umpan terobos :
Cheat ini akan membuat pemain mengoper bola dengan cepat.
Catatan : pasang cheat ini saat jarak pemain anda dengan lawan agak jauh, jika tidak, umpan anda akan tertebak pemain lawan
=> * atau #

8. Cheat umpan one-two :
Cheat ini akan membuat pemain anda mengoper dengan cepat, seperti para pemain FC Barcelona.
=> tekan tombol 5 (2x)

9. Cheat menggerakkan kiper maju ke depan :
Kiper anda akan maju untuk merebut bola dari lawan.
Catatan : gunakan saat lawan mulai mendekati kotak pinalti, jika kiper maju sangat jauh bisa jadi lawan akan me-lob kiper anda.
=> #

10. Cheat sprint :
Cheat ini akan menggerakkan pemain anda berlari dengan cepat.
Catatan : jangan terlalu banyak menggunakan cheat ini sebab stamina akan cepat habis.
=> tekan 2 kali pilihan berlari

11. Cheat lemparan jauh ketika bola out :
=> tekan 5 terus

12. Cheat tendangan bebas 2 penendang
Cheat ini bisa anda gunakan saat anda dilanggar lawan. Cheat ini saya dapatkan darihttp://dayarahmad.heck.in/
Catatan : atur formasimu menjadi 4-5-1-B, saat anda dilanggar jangan pasang cheat wasit tegas tapi pasang cheat tendangan bebas 2 penendang, pilih penendang yang berposisi midfielder, cheat ini tidak berfungsi selamanya jika penendang pertama adalah striker.
=> #*2

Itulah sedikit ulasan mengenai Cheat PES 2013 Java. Semoga bermanfaat.

Kamis, 31 Januari 2013

Karya Ilmiah Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong sebagai Makanan Ringan Keripik


Karya Tulis Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong ( Manihot esculenta L. skin ) sebagai Makanan Ringan Keripik

Karya Tulis
Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong ( Manihot esculenta L. skin )
sebagai Makanan Ringan Keripik
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Tahun Pelajaran 2011/2012
logo sma negeri 1 kutowinangun
Disusun oleh:
nama : AinunToyibatul Hidayah
NIS :5526
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
SMA Negeri 1 Kutowinangun
2012 



Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong ( Manihot esculenta L. skin )
sebagai Makanan Ringan Keripik
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
Tahun Pelajaran 2011/2012
logo sma negeri 1 kutowinangun
Disusun oleh:
nama : Ainun Toyibatul Hidayah
NIS : 5526
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
SMA Negeri 1 Kutowinangun
2012


LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah : Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta L. skin) sebagai Makanan Ringan Keripik
Penyusun : AinunToyibatul Hidayah
NIS :5526
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, JawaTengah
Karya tulis ini telah disahkan pada , Februari 2012
oleh:
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Kutowinangun, guru pembimbing,
Dra. Nurhidayati Drs. Kirwanto
NIP. 19601107 198803 2 004 NIP. 19630809 199512 1 001
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur atas rahmat, taufik, dan hidayah Alloh SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta L. skin) sebagai Makanan Ringan Keripik” tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan dan pengalaman penulis yang cukup terbatas. Kekurangan penulis ini dapat diatasi oleh perhatian, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan, sarana, dan prasarana kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini,
2. Dra. Nurhidayati, selaku kepala sekolah yang telah memberi izin dalam pelaksanaan penulisan karya tulis,
3. Bapak Drs. Kirwanto selaku pembimbing dalam penyusunan karya tulis ini,
4. Berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian karya tulis ini.
Penulis berharap karya tulis ini dapat memberi wawasan kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah kulit singkong yang bisa menjadi makanan ringan. Sehingga limbah kulit singkong tidak lagi hanya dibuang di tempat sampah, tetapi dapat berguna sebagai bahan yang dapat dikonsumsi manusia.
Akhirnya, penulis mengharapkan berbagai saran dan kritikan dari berbagai pihak sebagai perbaikan untuk karya tulis ini. Semoga Alloh SWT selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Kutowinangun, 6 Maret 2012
Penulis

 DAPATKAN FILE PDFnya DISINI



DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul................................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan......................................................................................................... iii
Kata Pengantar................................................................................................................ iv
Daftar Isi.......................................................................................................................... v
Daftar Tabel..................................................................................................................... vii
Daftar Gambar................................................................................................................. viii
Ringkasan Karya Tulis..................................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 3
1.3 TujuanPenelitian.............................................................................................. 3
1.4 Manfaat Peneitian........................................................................................... 3
1.5 Metode Pengumpulan Data............................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan...................................................................................... 4
BAB 2. TELAAH PUSTAKA........................................................................................ 5
2.1 Tanaman Singkong.......................................................................................... 5
2.1.1 Deskripsi Tanaman Singkong................................................................. 5
2.1.2 Daerah Penyebaran................................................................................. 7
2.2 Varietas Tanaman Singkong............................................................................ 8
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Singkong................................................................ 9
2.4 Kandungan yang Terdapat dalam Singkong................................................... 10
2.5 Kulit Singkong................................................................................................ 11
2.6 Dampak Limbah Kulit Singkong Terhadap Lingkungan................................ 11
2.7 Asam Sianida.................................................................................................. 12
2.8 Cara Mengurangi Kadar HCN........................................................................ 13
2.9 Analisis Kadar HCN....................................................................................... 13
2.10 Manfaat Kulit Singkong................................................................................ 14
2.11 Makanan Ringan Kerpik............................................................................... 15
BAB 3. METODOLOGI................................................................................................ 16
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................... 16
3.2 Bahan dan Alat............................................................................................... 16
3.2.1 Bahan..................................................................................................... 16
3.2.2 Alat......................................................................................................... 16
3.3 Metode Pembuatan Keripik Kulit Singkong................................................... 16
3.4 Skema Metode-metode Pembuatan Keripik Kulit Singkong.......................... 20
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................ 21
4.1 Hasil dan Pembahasan Pembuatan Keripik Kulit Singong............................. 21
4.2 Keunggulan dan Kelemahan........................................................................... 22
BAB 5. PENUTUP......................................................................................................... 23
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 23
5.2 Saran................................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 24


DAFTAR TABEL
Halaman
1. Klasifikasi Ilmiah Singkong....................................................................................... 7
2. Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Singkong....................................................... .. 10
3. Kadar HCN dalam beberapa Varietas/Jenis Singkong.............................................. .. 13

DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Pengumpulan Kulit Singkong...................................................................................... .. 17
2. Pemisahan Kulit Singkong Bagian Dalam dan Bagian Luar....................................... .. 17
3. Pencucian Kulit Singkong........................................................................................... .. 18
4. Perebusan Kulit Singkong........................................................................................... .. 18
5. Perendaman Kulit Singkong........................................................................................ .. 18
6. Pemberian Bumbu pada Kulit Singkong..................................................................... .. 18
7. Penjemuran Kulit Singkong ........................................................................................ .. 19
8. Penggorengan Kulit Singkong..................................................................................... .. 19







RINGKASAN KARYA TULIS

Makanan merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Salah satu sumber energi yaitu karbohidrat yang biasanya terdapat pada makanan pokok. Adapun yang termasuk makanan pokok yaitu nasi, roti, dan gandum. Selain itu, beberapa daerah khususnya Indonesia menjadikan singkong sebagai pengganti makanan pokok.
Singkong yang sering dikenal ubi kayu atau ketela pohon merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Oleh karena itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi menghasilkan singkong terbesar di dunia. Singkong termasuk tanaman yang sangat bermanfaat, karena dari umbi sampai daunnya dapat dimanfaatkan.
Singkong mulai dari umbi, batang, dan daun umumnya mengandung racun asam sianida (HCN/asam biru). Singkong yang banyak mengandung asam sianida berasa pahit. Oleh karena itu, jenis singkong ini sering dijadikan bahan baku tepung tapioka. Pabrik tepung tapioka menghasilkan limbah berupa kulit singkong. Kulit singkong biasanya dijual dengan harga murah untuk pakan ternak. Tetapi, di dalam kulit singkong terkandung karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga kulit singkong dapat dikonsumsi oleh manusia. Oleh karena itu, penulis menggunakan kulit singkong menjadi makanan ringan keripik sebagai topik karya tulis.
Pembuatan keripik kulit singkong dilakukan dangan cara yang sederhana, tapi membutuhkan waktu yang lama. Proses-proses pembuatan keripik kulit singkong berupa proses pengupasan, pencucian, perebusan, perendaman, penjemuran, dan penggorengan. Proses tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan asam sianida yang terkandung dalam singkong.
Dengan melakukan percobaan membuat keripik kulit singkong, dapat disimpulkan bahwa kulit singkong dapat dikonsumsi dan tidak mempunyai efek bagi tubuh. Penulis berharap kulit singkong yang notabene sebagai limbah dapat dimanfaatkan menjadi makanan ringan yang lebih variatif dan dapat dijadikan industri rumah tangga.

DAPATKAN FILE PDFnya DISINI


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mendambakan hidup sehat, kebaikan, dan kecantikan. Namun yang paling diutamakan dalam mencapai keinginan-keinginannya adalah kesehatan tubuh.
Pencegahan penyakit adalah langkah paling efektif dari semua teknologi tinggi dibidang pengobatan karena ada pepatah “cegah sebelum terjadi” patut menjadi pedoman hidup sehat. Kita perlu memahami sebab-sebab setiap jenis penyakit lebih dulu. Misalnya kanker, kanker berawal dari gaya hidup yang tidak sesuai dan lingkungan yang tidak sehat. Oleh sebab itu kita harus hati-hati memilih makanan dan obat-obatan. Tekanan darah tinggi, lemah jantung, dll. Kebanyakan berawal dari masalah peredaran darah. Jadi kita harus hati-hati memilih makanan dan rajin berolah raga untuk meningkatkan dan melancarkan peredaran darah serta metabolisme tubuh. Semua ini terlihat rumit namun sebenarnya mudah dilaksanakan untuk tetap hidup sehat.
Masyarakat modern pada umumnya tidak memperoleh vitamin, serat, mineral yang mencukupi karena kurangnya konsumsi buah dan sayur, tapi lebih suka daging, susu, telur, makanan ringan dan manis secara berlebihan. Hal ini yang membuat menjadi tidak hidup sehat.
Menurut penyelidikan ahli kesehatan Amerika Serikat tahun 2000, kira-kira 30% penyakit kronik berawal dari cara makan yang tidak hidup sehat. Penambahan bahan pengawet dan pewarna, cara masak dengan suhu panas, menggoreng merupakan penyebab hilangnya kandungan yang bermanfaat dalam makanan.Makanan merupakan sumber energi yang dibutuhkan manusia untuk melakukan aktivitas. Dan di dalam makanan terkandung berbagai zat yang diperlukan tubuh, di antaranya yaitu:
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komponen yang penting bagi tubuh karena karbohidrat merupakan sumber energi yang dibutuhkan tubuh kita untuk bergerak dan melakukan aktivitas.
b. Protein
Protein berfungsi sebagai enzim yang dibutuhkan pada reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam metabolisme tubuh. Ada 2 jenos protein, yaitu protein hewani dan
protein nabati.
c. Lemak
Lemak yang baik untuk tubuh adalah lemak tak jenuh yang banyak terdapat pada kacang-kacangan, minyak zaitun, biji-bijian (wijen, biji bunga matahari), buah alpukat ataupun ikan.
Lemak jenuh atau yang sering disebut lemak jahat/berbahaya, sering kita temukan pada produk olahan hewani, seperti daging dan jerohan (hati, paru, usus, dll). Lemak jenis ini tidak baik untuk tubuh karena akan meningkatkan kolesterol dalam darah.
d. Mineral
Banyak sekali jenis mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti kalsium, kalium, zatbesi. Mineral-mineral ini bisa didapatkan pada susu dan produk olahannya (keju, yogurt), buah-buahan, maupun sayuran.
e. Vitamin
Vitamin merupakan zat sangat penting untuk menunjang kesehatan tubuh, meningkatkan daya tahan, dan perawatan organ tubuh kita. Vitamin banyak kita dapatkan pada buah-buahan (apel, jambu, jeruk, melon, dll) dan sayuran (kangkung, bayam, wortel, brokoli, dll.).
f. Serat
Serat sangatlah penting untuk membantu melancarkan pencernaan tubuh. Serat banyak kita dapatkan pada buah, sayuran, maupun oatmeal (gandum berserat tinggi).
g. Air
Air merupakan komponen utama protoplasma dan berperan penting dalam metabolisme.
Makanan yang menjadi kebutuhan utama makhluk hidup disebut makanan pokok. Untuk orang Indonesia makanan pokoknya adalah nasi. Tetapi, ada juga makanan pokok pengganti nasi, yaitu singkong. Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm,tergantung dari jenis singkong yang ditenam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin. Nah, kalau daun dan isinya begitu bermanfaat dan sangat bernutrisi tinggi untuk kita bagaimanakah dengan kulitnya? Apakah kulit singkong hanya sebagai limbah/sampah dari singkong? Hal ini sering kali disepelekan oleh sebagian besar orang, namun ternyata selain dianggap sebagai limbah dari tanaman singkong, kulit singkong memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga kulit singkong dapat dikonsumsi manusia. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi makanan ringan keripik yang tidak menggunakan bahan pengawet dan bahan pewarna buatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik rumusan permasalahan antara lain:
1. Apa dampak dari limbah kulit singkong?
2. Bagaimana cara menghilangkan asam sianida (HCN) yang terkandung dalam kulit singkong?
3. Bagaimana memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi makanan ringan keripik?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Memberikan cara sederhana untuk menghilangkan asam sianida (HCN) dalam kulit singkong.
2. Memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi makanan keripik.
3. Mengenalkan kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah kulit singkong menjadi makanan ringan keripik.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang dampak dari limbah kulit singkong.
2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang zat racun (asam sianida/ HCN) yang terkandung dalam singkong.
3. Menambah nilai guna limbah kulit singkong.
4. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah kulit singkong yang dapat meningkatkan pendapatan di sektor perekonomian.

1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini, penulis menggunakan metode berikut:
1. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui buku-buku sebagai referensi dalam karya tulis ini. Buku-buku yang digunakan merupakan buku yang terkait dengan masalah yang dibahas.
2. Penelitian
Langkah ini dilakukan untuk menguji kebenaran dari masalah yang dibahas. Cara ini digunakan oleh penulis dengan menggunakan alat-alat sederhana dengan tujuan agar masyarakat dapat mengikutinya.
3. Jelajah Dunia Maya
Hal ini dilakukan dalam rangka untuk memperoleh data-data yang tidak didapatkan sewaktu studi pustaka dan penelitian. Cara ini dilakukan dengan mencari data-data melalui website yang terkait dengan masalah yang dibahas.
1.6 Sistematika Penulisan

BAB I. PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II. TELAAH PUSTAKA
Berisi uraian mengenai tanaman singkong dan hal-hal yang terkait dengan tanaman singkong.
BAB III. METODOLOGI
Berisi uraian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yaitu, tempat, bahan, dan alat. Selain itu diuraikan metode-metode dari pembuatan keripik kulit singkong.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi uraian mengenai pembahasan dari hasil pembuatan keripik kulit singkong.
BAB V. PENUTUP
Berisi uraian mengenai kesimpulan dari penelitian yang dilakukan penulis dan sara-saran penulis untuk masyarakat.

DAPATKAN FILE PDFnya DISINI


BAB 2
TELAAH PUSTAKA

2.1 Tanaman Singkong
Singkong yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, sehingga umbi singkong menjadi makanan pokok di beberapa daerah tertentu. Di beberapa daerah Indonesia, singkong (Manihot esculenta L) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain. Tanaman ini juga merupakan salah satu jenis tanaman yang serbaguna, karena hampir semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan, mulai dari umbi hingga daunnya. Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman singkong antara lain:
v Daunnya dimanfaatkan sebagai obat untuk berbagai macam penyakit,di antaranya sebagai obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri, dan bisa meningkatkan stamina.
v Batangnya digunakan untuk mengatasi luka yang bernanah.
v Umbinya dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok,bahan baku pembuatan bioethanol, bahan baku starch tapioka yang diperlukan untuk percampuran untuk bubur kertas untuk memproduksi berbagai macam kertas, dan lain-lain.
v Umbinya sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar nabati (biofuel) yaitu untuk membuat bioethanol.
v Daun dan kulitnya digunakan sebagai pakan ternak.
2.1.1 Deskripsi Tanaman Singkong

Tanaman singkong ( Manihot esculenta L.) merupakan tanaman tahunan tropis dan subtropis dari keluarga Eupharbiaceae. Batangnya berkayu dan tumbuh tegak beruas dan berbuku-buku. Warnanya bermacam-macam dan tingginya bisa mencapai 3 meter. Warna batang hijau kelabu, meskipun satu dua ada yang berubah menjadi warna cokelat.
Daun tumbuh di sepanjang batang dengan tangkai yang agak panjang. Daunnya mudah gugur dan yang berdaun biasanya hanyalah batang bagian atas dekat pucuk. Singkong berbuah, tapi terbatas pada singkong yang ditanam pada dataran tinggi. Bunganya berumah satu dan kematangan bunga betina dan bunga jantan berbeda waktunya sehingga persarian (penyerbukan) terjadi dengan persilangan.
Singkong mulai dari umbi, batang, dan daun umumnya mengandung racun asam sianida (HCN/asam biru). Dari kandungan racun umbi, singkong dapat dibedakan menjadi 4s golongan antara lain:
· Kadar racun lebih kecil 50 mg/kg umbi yang diparut; singkong ini aman dikonsumsi.
· Kadar racun 50-80 mg/kg umbi yang diparut.
· Kadar racun 80-100 mg/kg umbi yang diparut.
· Kadar racun lebih besar dari 100 mg/kg umbi yang diparut.
Dari hasil penelitian menunjukkan, kulit singkong lebih banyak mengandung racun asam biru dibanding daging umbi yakni 3-5 kali lebih besar. Pada jenis singkong yang umbinya ter golong manis, kandungan racun asam biru pada kulitnya lebih rendah (antara 0,014 sampai 0,042 persen). Sedangkan untuk umbi, hanya 0,003 sampai 0,015 persen. Jenis singkong pahit, kadar kandungan racun asam biru jauh lebih besar yakni antara 0,012 sampai 0,056 persen pada kulit dan 0,01 sampai 0,037 persen pada daging umbi. Jadi untuk mudahnya, antara singkong banyak racun dengan yang sedikit racun bisa dibedakan melalui rasanya. Singkong yang rasanya manis, kandungan racun asam birunya rendah sedangkan yang rasanya pahit kandungan racun asam birunya lebih banyak.
Kandungan asam biru setiap singkong tidak tetap . Umumnya kandungan asam biru akan meningkat bila pertumbuhan singkong pada musim kemarau yang panjang, dan bila saat bibitnya terbalik. Kandungan racun asam biru pada daun yang muda lebih banyak dibanding daun yang sudah tua. Kecuali itu singkong yang banyak mengandung racun biasanya produksinya melimpah dan karena itu banyak ditanam oleh perusahaan yang memproduksi tapioka.
Singkong dapat dibagi dua berdasarkan umurnya, yakni:
a. Berumur pendek (genjah) dan
b. Berumur panjang.
Singkong yang berumur pendek berarti usia sejak mulai tanam sampai musim panen relatif lebih singkat yakni berumur antara 5-8 bulan. Dalam seusia itu singkong dapat dipanen dengan hasil maksimal. Andaikata panennya ditunda atau diperpanjang dari usia sebenarnya akan timbul masalah yakni umbinya banyak yang berkayu.
Jenis kedua yakni yang berumur panjang antara 9-10 bulan. Bila dipanen sebelum usia tersebut hasilnya mengecewakan karena umbinya kecil-kecil dan kandungan patinya sedikit. Jadi paling tepat kalau dipanen setelah berumur 12-18 bulan. Melebihi usia ini, hasilnya akan berkurang dan umbinya banyak yang berkayu.
Tabel 1. Klasifikasi ilmiah singkong
Kerajaan Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Malpighiales
Famili Euphorbiaceae
Upfamili Crotonoideae
Bangsa Manihoteae
Genus Manihot
Spesies Manihot esculenta





Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/ubi
2.1.2 Daerah Penyebaran
Menurut para sarjana botani, tanaman singkong yang merupakan tanaman tropis dan subtropis berasal dari Brasil, Amerika Selatan dengan lembah sungai Amazon sebagai tempat penyebarannya. Dari Brasil, singkong diperkirakan para ahli menyebar ke benua Afrika, Madagaskar, India, Hindia Belakang, lalu ke Tiongkok, dan akhirnya berlabuh di Indonesia. Sampai saat ini singkong telah tersebar di seluruh belahan dunia, khususnya yang beriklim tropis dan subtropis.
Menurut Rukmana, daerah penyebaran singkong di dunia berada pada kisaran 300 LU dan 300LS di dataran rendah sampai dataran tinggi. Daerah ini berada pada ketinggian 2.500 m di atas permukaanlautdengan curah hujan antara 500 mm - 2.500 mm/tahun. Dan pada semua jenis tanah Indonesia, tanaman singkong dapat tumbuh dengan mudah singkong, bahkan hanya dilempar pada suatu tanah, singkong dapat tumbuh.Oleh karena itu, singkong dapat dikatakan sebagai tanaman bandel.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi sebagai penghasil singkong terbesar di dunia. Oleh karena itu ada beberapa daerah yang menjadi sentra penghasil singkong di antaranya Sumatera Selatan, Lampung, Madura, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
2.2 Varietas Tanaman Singkong
Dalam mengembangkan dunia persingkongan sampai saat ini telah banyak dihasilkan jenis-jenis singkong yang tinggi mutu dan hasilnya. Varietas yang terkenal dan sudah tersebar di masyarakat di antaranya:
a. Aipin Mangi
Varietas ini berasal dari Brazil. Produksinya sedang dan acap kali menurun. Tidak beracun, bentuk umbinya memanjang, bertangkai dan rasanya manis enak dikonsumsi. Batangnya tinggi ukurannya sedang dan bercabang.
b. Aipin Valencia
Bibit ini juga berasal dari Brazil. Hasilnya sedang dan aman dikonsumsi. Bentuk umbi agak gemuk, bertangkai, rasanya manis. Batangnya agak besar dan bercabang.
c. Mandioca Basiaro
Didatangkan dari Brazil, hasilnya tinggi, tapi sedikit beracun. Umbinya gemuk, bertangkai pendek, dan cukup enak untuk dikonsumsi. Tumbuhnya subur, bercabang dekat tanah, dan jika tua batangnya mudah rebah.
d. Mandioca Sao Pedro Petro (SPP)
Cikal-bakalnya dari Brazil. Hasilnya melimpah, sayang umbinya beracun. Umbinya besar montok, tidak bertangkai, dan letaknya dekat di permukaan tanah sehingga acap kali tersembul keluar. Rasanya pahit dan kalau mau dikonsumsi disarankan jangan dikonsumsi langsung (mentah) sebab berbahaya.
e. Bogor
Diberi nama Bogor karena berasal dari Bogor, sebagai hasil perbanyakan melalui biji dari jenis Aipin Mangi. Hasilnya melimpah-limpah tapi sayang beracun. Umbinya gemuk tersusun rapat dan tidak bertangkai. Rasa umbinya pahit meskipun sudah dimasak ukuran batangnya sedang, panjang, dan sedikit bercabang.
f. Muara
Varietas Muara ini juga berasal dari Bogor sebagai hasil perkawinan dari jenis Bogor. Hasilnya tergolong tinggi, tapi sangat beracun. Umbinya besar, bertangkai pendek dengan letak umbi yang berdesakan atau rapat sekali. Batangnya besar, panjang, dan bercabang rendah.
g. Betawi
Varietas ini juga berasal dari Bogor sebagai hasil perkawinan antara Malaka dan Basiorao. Hasilnya tinggi dan aman dikonsumsi. Umbinya besar tidak bertangkai dan rasanya manis pada ketinggian pada 1,5 m.
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Singkong

Singkong merupakan tanaman yang mudah ditemukan di daerah tropis, seperti Indonesia. Adapun syarat tumbuh dari tanaman singkong antara lain:
a. Tanah
Singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat tumbuh di sembarang tempat. Apalagi di kawasan tropis dengan penyinaran penuh sepanjang tahun seperti Indonesia, tanaman singkong pasti menguntungkan.
Untuk memperoleh hasil menguntungkan, ada beberapa syarat minimum yang harus dipenuhi dalam menanam singkong antara lain:
· Tanah janganlah terlalu subur. Kalau tanah terlalu subur, singkong akan tumbuh subur dan berdaun rindang tanpa diimbangi oleh umbinya.
· Diusahakan sistem pengairan tempat penanaman lancar. Pada tanah becek atau berair, singkong tidak dapat tumbuh dengan baik dan umbinya tetap kerdil.
Oleh karena itu, singkong banyak ditanam di tegalan atau di ladang. Adakalanya singkong ditanam di sawah sebagai palawija , akan tetapi itu terbatas untuk tanaman yang berumur pendek.
Ada tiga cara pengolahan tanah sebelum tanah digunakan untuk menanam singkong antara lain:
a. Guludan: cara pengolahan tanah dengan membuat guludan-guludan terutama untuk daerah-daerah yang sistem drainasenya kurang baik atau untuk penanaman pada musim hujan.
b. Hamparan: cara pengolahan tanah dengan dibajak atau dicangkul 1-2 kali, kemudian tersedida. Pengolahan tanah cara hamparan cocok dipraktikkan di daerah-daerah yang sistem tanah tersebut dirotor (dicampur dan diratakan) pada seluruh hamparan lahan yang drainasenya baik.
c. Bajang: cara pengolahan tanah dengan membuat lubang tanam, misalnya ukuran 100 cm x 100 cm x 50 cm, kemudian tiap lubang tanam diisi dengna pupuk organik (kotoran ternak, kompos). Cara  pengolahan tanah sangat tergantung pada jenis atau keadaan tanah. Makin ringan dan gembur tanah, makin mudah pengerjakannnya. Pengolahan tanah di lahan kering biasanya dilakukan pada akhir musim kemarau agar nantinya waktu tanam bertepatan dengan saat mulai turun musim hujan.
b. Iklim
Singkong dapat tumbuh dengan baik pada daerah berhawa panas dan banyak turun hujan yaitu pada daerah beriklim tropis. Biasanya singkong di tanam di daerah rendah sampai pegunungan dengan ketinggian 2.500 m di atas permukaan laut. Singkong juga dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di tempat terbuka, kalau tanaman singkong terlindung, batangnya kerdil, tumbuhnya kurang baik, dan hasilnya sia-sia. Pada musim kering berkepanjangan singkong juga akan kena pengaruh jelek, daunnya banyak yang layu dan akhirnya gugur.
2.4 Kandungan yang Terdapat dalam Singkong

Kandungan gizi yang terdapat dalam singkong sudah kita kenal sejak dulu. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun miskin akan protein. Selain umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Berbagai macam upaya penanganan singkong singkong yang telah banyak dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai macam produk olahan baik basah maupun kering. Selain sebagai bahan makanan pokok, banyak macam produk olahan singkong yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat kita antara lain adalah tape singkong, enyek-enyek singkong, peuyeum, opak, tiwul, kerupuk singkong, keripik singkong, kue, dan lain-lain. Adapun unsur gizi yang terdapat dalam tiap 100 g singkong segar dapat dilihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Kandungan Gizi dalam tiap 100 gram Singkong
No. Unsur Gizi Banyak dalam....( per100 g)
Singkong putih Singkong kuning
1 Kalori (kal) 146,00 157,00
2 Protein (g) 1,20 0,80
3 Lemak (g) 0,30 0,30
4 Karbohidrat(g) 34,70 37,90
5 Kalsium(mg) 33,00 33,00
6 Zat besi(mg) 0,70 0,70
7 Vitamin A (SI) 0 385,00
8 Vitamin B1(mg) 0,06 0,06
9 Vitamin C (MG) 30,00 30,00
10 Air (g) 62,50 60.,00
11 Fosfor (mg) 40,00 40,00
12 Bagian dapat dimakan (%) 75,00 75,00

Sumber: Direktorat Gizi R.I., 1981
2.5 Kulit Singkong
Kulit singkong merupakan limbah dari tanaman singkong yang memiliki karbohidrat tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber bagi ternak. Persentase jumlah limbah bagian luar sebesar 0,5-2% dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15%. Limbah dari singkong ini mengandung beberapa komposisi 74,73% nutrisi, 17,45% bahan kering, 15,20% serat kasar, 0,63% Ca, 0,22% P ( Sudaryanto,1998).
Berdasarkan bentuknya sampah digolongkan menjadi sampah organik, anorganik, dan sampah berbahaya. Maka kulit singkong ini tergolong dalam sampah organik, karena sampah ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami.Oleh karena pengolahan dari sampah yang dapat terdegradasi ini sangat membantu dan meminimalisasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selama ini pengolahan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolahan sampah bersifat terpusat. Misalnya saja, seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuang di tempat pembuangan akhir di daerah Bantar Gebang, Bekasi. Dapat dibayangkan begitu banyak ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah organik dan anorganik.
Padahal, dengan mengelola sampah besar ditingkat lingkungan terkecil seperti RT atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat dikurangi. Apalagi kulit singkong sering dianggap remeh dan menjadi limbah rumah tangga padahal banyak bermanfaat yang didapat dari kulit singkong
2.6 Dampak Limbah Kulit Singkong terhadap Lingkungan
Walaupun sampah organik/limbah kulit singkong banyak memiliki manfaat dan dapat diolah menjadi kompos, pakan ternak, dan bioenergi bukan berarti limbah ini tidak memiliki dampak negatif. Dampak negatif yang dapat timbul adalah jika kita membakar sampah asal-asalan karena dapat mengganggu kesehatan. Masalah lain dari sampah organik/limbah kulit singkong adalah kelembabannya. Sampah basah mengakibatkan partikel-partikel yang tidak terbakar beterbangan juga berakibat terjadi reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya. Partikel-partikel yang tak terbakar akan terlihat sebagai awan dalam asap.
2.7 Asam Sianida (HCN)
Glikosida sianogenetik merupakan senyawa yang terdapat dalam bahan makanan nabati dan secara potensial sangat beracun karena dapat terurai dan mengeluarkan hidrogen sianida. Hidrogen sianida dikeluarkan bila komoditi tersebut dihancurkan, dikunyah, mengalami pengirisan, atau rusak. Glikosa sianogenetik terdapat pada berbagai tanaman dengan nama senyawa yang berbeda seperti amigladin pada biji almond, aprikot dan apel, dhurin pada biji shorghum, dan linamarin pada kara (lima bean) dan singkong. Nama kimia bagi amigladin adalah glukosida benzaldehida sianohidrin; dhurin; glukosida p-hidroksida-benzaldehida sianohidrin; linamarin; glukosida aseton sianohidrin (Winarno F.G, 2004).
Zat glikosida ini diberi nama limanarin yang berasal dari aseton sianidrin yang bila dihidrolisis akan terurai menjadi glukosa, aseton, dan HCN. Rumus molekul limanarin C10H17O6N dan mempunyai sifat yang mudah larut dalam air (Sosrosoedirdjo, 1993).
Asam sianida disebut juga hidrogen sianida (HCN), biasanya terdapat dalam bentuk gas atau larutan dan terdapat pada pula dalam garam-garam alkali seperti potasium sianida. Sifat-sifat HCNmurni mempunyai sifat tidak berwarna, mudah menguap pada suhu kamar, dan mempunyai bau khas. HCN mempunyai berat molekul yang ringan, sukar terionisasi, mudah berdifusi dan lekas diserap melalui paru-paru,saluran cerna, dan kulit (Depkes RI, 1987 ).
HCN dikenal sebagai racun yang mematikan. HCN akan menyerang langsung dan menghambat sistem antar ruang sel, yaitu menghambat sistem cytochroom oxidase dalam sel-sel, hal ini menyebabkan zat pembakaran (oksigen) tidak dapat beredar ke tiap-tiap jaringan sel-sel dalam tubuh. Dengan sistem keracunan ini maka menimbulkan tekanan dari alat-alat pernafasan dan jika tidak tertolong akan menyebabkan kematian. Bila dicerna, HCN sangat cepat terserap oleh alat pencernaan masuk ke dalam saluran darah. Tergantung jumlahnya HCN dapat menyebabkan sakit hingga Kematian (dosis yang mematikan 0,5-0,35 mg HCN/kg berat badan) ( Winarno, F.G, 2004).
Tabel 3. Kadar HCN dalam Beberapa Jenis/ Varietas Singkong
No Jenis / Varietas Rasa Kadar HCN mg/kg
Umbi Daun
1 Mangi (di tanah subur ) Enak 32 136
2 Mangi (di tanah kering) Pahit 289 542
3 Betawi Enak 33 146
4 Valenka Enak 39 158
5 Singapura Enak 60 201
6 Basiaro Agak pahit 82 230
7 Bogor Agak pahit 90 324
8 Tapi kuru Pahit 130 230
9 SPP Pahit 206 468

Sumber: Rahmat Rukmana, 1997
2.8 Cara Mengurangi Kadar HCN
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kandungan HCN yang terdapat dalam singkong, yaitu dengan cara perendaman, pencucian, perebusan, pengukusan, penggorengan, atau pengolahan lain. Dengan adanya pengolahan dimungkinkan dapat mengurangi kadar HCN sehingga bila singkong dikonsumsi tidak akan membahayakan bagi tubuh (Sumartono,1987).
Pengolahan secara tradisional dapat mengurangi bahkan menghilangkan kandungan racun. Pada singkong, kulitnya dikupas sebelum diolah, direndam sebelum dimasak dan difermentasi selama beberapa hari. Dengan perlakuan tersebut linamarin banyak yang rusak dan hidrogen sianidanya ikut terbuang keluar sehingga tinggal sekitar 10-40 mg/kg (Winarno, F.G, 1993)
Asam biru (HCN) dapat larut di dalam air maka untuk menghilangkan asam biru tersebut cara yang paling mudah adalah merendamnya di dalam air pada waktu tertentu.
2.9 Analisis Kadar HCN
Ada 2 macam analisa yang dapat digunakan dalam pengujian asan sianida, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif yang dipergunakan dalam pengujian sianida , prinsip pengujiannya yakni HCN → larut dalam air, dalam suasana panas dan asam HCN akan menguap, lalu uap HCN akan beraksi dengan asam pikrat membentuk warna merah.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode spektrofotometri dan titrimetri.
a. Metode spektrofotometri
Prinsip kerja metode ini adalah cianida dalam sampel diubah menjadi cianogen chlorida (CNCI) karena bereaksi dengan khloramin T pada pH kurang dari 8 terhidrolisa menjadi cianat. Setelah bereaksi secara sempurna, CNCI membentuk warna merah biru dengan masa barbiturat dalam piridin dan warna yang terjadi dibaca pada panjang gelombang 578 nanometer.
b. Metode titrimetri
Metode titrimetri yang dimaksud adalah titrasi Argentometri. Titrasi Argentometri digunakan untuk penetapan kadar zat uji yang mengandung ion halogenida atau anion yang dapat membentuk endapan dengan ion perak, titrasi ini berdasarkan atas endapan dari komponen zat uji dengan larutan baku AgNO3.
Dalam penelitian HCN pada singkong karet yang digunakan adalah metode Argentometri Volhard. Titrasi ini dilakukan dalam suasana asam, menggunakan indikator ferri amonium sulfat dan dilakukan dengan cara titrasi tidak langsung. Prinsip penetapannya adalah sampel yang sudah direndam kemudian didestilasi, larutan uji dalam suasana asam direaksikan dengan larutan baku perak nitrat berlebih, kelebihan larutan baku dititrasi kembali dengan larutan kalium tiosianat menggunakan indikator ferri amonium sulfat (Slamet Sudarmadji,Bambang Haryono, Sunardi, 1984 ).
2.10 Manfaat Kulit Singkong
Hampir semua bagian dari pohon singkong bisa dimanfaatkan mulai dari umbi hingga daunnya. Umbi singkong biasanya hanya diambil dagingnya dan untuk digoreng atau direbus. Sedangkan kulitnya dibuang begitu saja atau dijadikan makanan untuk hewan ternak. Kulit singkong selama ini memang sering disepelekan dan dianggap sebagai limbah dari tanaman singkong. Jika kita pandai memanfaatkannya, kulit singkong mempunyai manfaat yang lebih.
Adapun pengolahan limbah kulit singkong yang dapak kita manfaatkan antara lain:
· Kompos
Kulit singkong dapat diproses menjadi pupuk organik yang kemudian disebut sebagai pupuk kompos. Menurut penelitian (Ankabi, 2007) kompos kulit singkong bermanfaat sebagai sumber nutrisi bagi tumbuhan dan berpotensi sebagai insektisi dan tumbuhan.
· Pakan ternak
Kulit singkong sebagai pengganti rumput lapang. Karena kulit singkong yang mengandung karbohidrat tinggi dapat dengan cepat menggemukkan hewan ternak.
· Bioenergi
Kulit singkong bisa berpotensi untuk diproduksi menjadi bietanol yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak. Teknologi pembuatan bioethanol dari limbah kulit singkong melalui proses hidrolisa asam dan enzimatis merupakan suatu alternatif dalam rangka mendukung program pemerintah tentang penyediaan bahan bakar nonmigas yang terbarukan yaitu BBN ( bahan bakar nabati ) sebagai pengganti bensin.
2.11 Makanan Ringan Keripik
Keripik merupakan sejenis makanan ringan berupa irisan tipis yang berasal dari umbi-umbian, buah-buahan, atau sayutan yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya pengolahan keripik dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah tertentu. Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan, tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari kesemuanya.
Keripik biasanya dijadikan camilan saat berkumpul bersama keluarga. Untuk itu, ibu-ibu rumah tangga biasa membuat makanan ringan sendiri. Selain harganya yang lebih murah, kebersihan juga dapat dijaga lebih higienis, dan dapat membuat makanan ringan yang bebas dari bahan pengawet dan bahan pewarna buatan yang berbahaya bagi kesehatan.





DAPATKAN FILE PDFnya DISINI 


BAB 3
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Proses pembuatan keripik kulit singkong dilaksanakan di rumah penulis. Waktu pembuatan keripik kulit singkong dilaksanakan pada bulan Februari 2012.
3.2 Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan keripik kulit singkong antara lain:
a. Kulit singkong
Kulit singkong digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik kulit singkong.
b. Air
Air digunakan untuk mencuci kulit singkong dan untuk bahan merebus kulit singkong.
c. Minyak goreng
Minyak goreng digunakan untuk bahan menggoreng keripik kulit singkong.
d. Bumbu-bumbu berupa bawang putih dan garam
Bumbu digunakan untuk memberi cita rasa pada keripik kulit singkong.
3.2.2 Alat
Peralatan yang digunakan untuk membuat keripik kulit singkong antara lain:
a. Pisau
b. Baskom
c. Cobek
d. Ulekan
e. Panci
f. Tampah
g. Wajan
h. Sodet



3.3 Metode Pembuatan Keripik Kulit Singkong
Metode pembuatan keripik kulit singkong adalah dengan menggunakan metode sederhana. Hal ini bertujuan agar metode ini dapat ditiru dengan mudah oleh masyarakat. Langkah-langkah pembuatan keripik kulit singkong antara lain:
1. Pengupasan
Singkong dikupas menggunakan pisau. Penulis mengupas kulit singkong di rumah industri pembuat kerupuk singkong (opak).
2. Pengumpulan
Setelah singkong dikupas, limbah kulit singkongnya dikumpulkan.
Pengumpulan Kulit Singkong
Gb.1 Pengumpulan Kulit Singkong
3. Pemisahan kulit singkong bagian dalam dan bagian luar
Kulit singkong terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Untuk bahan baku pembuatan keripik kulit singkong yaitu kulit singkong bagian dalam yang berwarna putih. Sehingga setelah kulit singkong dikumpulkan lalu kulit singkong bagian dalam dan bagian luar dipisahkan menggunakan pisau.
Pemisahan Kulit Singkong Bagian Dalam dan Bagian Luar
Gb.2 Pemisahan Kulit Singkong Bagian Dalam dan Bagian Luar
4. Pencucian
Kulit singkong yang berwarna putih dimasukkan ke dalam baskom. Kemudian kulit singkong dicuci menggunakan air sampai bersih.
Pencucian Kulit Singkong
Gb.3 Pencucian Kulit Singkong
5. Perebusan
Air bersih dimasukkan ke dalam panci. Setelah air mendidih, kulit singkong yang telah dicuci direbus sampai berwarna agak cokelat.
Gb.4 Perebusan Kulit Singkong
Gb.4 Perebusan Kulit Singkong
6. Perendaman
Kulit singkong yang telah direbus kemudian dicuci kembali dan direndam selama 3 hari di dalam baskom, dengan air rendaman diganti setiap hari.
 Perendaman Kulit Singkong
Gb.5 Perendaman Kulit Singkong
7. Pemberian cita rasa
Bawang putih dan garam dihaluskan menggunakan cobek dan ulekan dan diberi sedikit air setelah bumbu halus. Kulit singkong yang telah direndam dimasukkan ke dalam baskom kemudian bumbu yang telah diberi air dituangkan ke dalam baskom tersebut. Biarkan sampai 3 jam, agar bumbu meresap ke dalam kulit singkong.
 Pemberian Bumbu pada Kulit Singkong
Gb.6 Pemberian Bumbu pada Kulit Singkong
8. Penjemuran
Kulit singkong yang telah direndam selama 3 hari kemudian ditiriskan di atas tampah. Kemudian kulit singkong dijemur di bawah sinar matahari selama 3 hari.
 Penjemuran Kulit Singkong
Gb.7 Penjemuran Kulit Singkong
9. Penggorengan
Minyak goreng dituangkan ke dalam wajan kemudian dipanaskan menggunakan kompor. Setelah minyak panas, kulit singkong yang telah dijemur sampai kering digoreng. Menggoreng keripik kulit singkong sampai masak dan tidak gosong.
 Penggorengan Kulit Singkong
Gb.8 Penggorengan Kulit Singkong
10. Penyimpanan
Keripik kulit singkong disimpan ke dalam toples agar keripik tahan lama dan tetap renyah. Keripik kulit singkong telah siap untuk disajikan

















DAPATKAN FILE PDFnya DISINI 


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Pembahasan Pembuatan Keripik Kulit Singkong

Limbah kulit singkong yang mengandung karbohidrat tinggi dapat dibuat menjadi makanan ringan keripik. Pembuatan keripik ini membutuhkan waktu selama 7 hari. Satu hari untuk proses pengupasan, pengumpulan, pemisahan kulit bagian dalam dan kulit bagian luar, pencucian dan perebusan kulit singkong. Tiga hari untuk proses perendaman kulit singkong dan tiga hari untuk proses penjemuran kulit singkong. Setelah proses penjemuran yaitu proses penggorengan. Proses pencucian, perebusan, perendaman, penjemuran, dan penggorengan bertujuan untuk menghilangkan racun asam sianida yang berbahaya jika dikonsumsi. Selain untuk menghilangkan asam sianida, proses perebusan dan proses perendaman kulit singkong bertujuan untuk membuat kulit singkong menjadi renyah.
Kulit singkong yang telah direndam selama 3 hari kemudian diberi bumbu-bumbu berupa bawang putih dan garam yang telah dihaluskan dan dilarutkan dengan air. Kemudian larutan tersebut dituangkan ke dalam kulit singkong dan dibiarkan selama beberapa jam. Langkah ini bertujuan untuk memberi cita rasa yang gurih pada kulit singkong. Selain itu tujuan dari pemberian bumbu yang dibiarkan selama beberapa jam adalah untuk membuat bumbu meresap pada kulit singkong.
Kulit singkong yang telah dibumbui dijemur di bawah sinar matahari selama 3 hari. Langkahini bertujuan agar kulit singkong benar-benar kering, karena kalau kulit singkong kurang kering keripik yang dihasilkan tidak akan renyah.
Kulit singkong yang telah dijemur sampai kering kemudian digoreng pada minyak yang telah dipanaskan. Jika kulit singkong digoreng pada minyak yang belum panas, hal ini akan membuat keripik singkong yang dihasilkan tidak akan renyah.
Keripik kulit singkong yang yang telah berwarna cokelat kehitaman.Warna keripik itu alami tanpa menggunakan pewarna buatan. Hal ini dimaksudkan agar keripik aman untuk dikonsumsi. Karena bahan pewarna buatan mengandung zat yang kurang baik jika dikonsumsi. Keripik ini juga tidak menggunakan bahan pengawet dan penyedap rasa karena bahan-bahan ini juga tidak baik untuk dikonsumsi.
Bahaya bahan pewarna buatan, bahan pengawet, dan penyedap rasa pada makanan antara lain:
· MSG (penyedap rasa) bisa berdampak kegangguan di hati, menimbulkan gangguan alergi, depresi, bahkan mengganggu keseimbangan fungsi otak.
· Pewarna sintetis dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada fungsi hati dalam tubuh kita.
· Salah satu bahan pengawet berbahaya yaitu formalin. Bahaya dari formalin jika dikonsumsi yaitu akan mengganggu kerja saraf.

4.2 Keunggulan dan kelemahan
4.2.1 Keunggulan keripik kulit singkong
1. Proses pembuatannya mudah.
2. Bahan baku pembuatan keripik kulit singkong mudah didapat.
3. Tidak menggunakan bahan pengawet, penyedap rasa, dan bahan pewarna buatan.
4. Menggunakan alat-alat yang sederhana.
5. Mengandung karbohidrat yang tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh.
4.2.2 Kelemahan keripik kulit singkong
1. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat keripik kulit singkong lama.
2. Kalau tidak pandai memberi garam rasanya akan kurang asin atau terlalu asin.

DAPATKAN FILE PDFnya DISINI 

BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan pembuatan keripik kulit singkong dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Kulitsingkong yang notabene merupakan limbah industri kecil dapat dimanfaatkan menjadi makanan ringan keripik.
2. Asam sianida yang terkandung dalam kulit singkong dapat dihilangkan melalui proses pencucian, perebusan, penjemuran, atau proses penggorengan.
3. Pembuatan limbah kulit singkong menjadi makanan ringan keripik dapat mengurangi dampak negatif dari limbah kulit singkong.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lain untuk meneliti zat yang terkandung dalam kulit singkong.
2. Masyarakat dapat mencoba memanfaatkan kulit singkong menjadi makanan ringan keripik.
3. Masyarakat dapat menjadikan pembuatan keripik sebagai industri kecil untuk meningkatkan pendapatan.
4. Masyarakat dapat berkreasi yang lebih baik untuk membuat keripik kulit singkong dengan cita rasa yang lebih variatif.
DAFTAR PUSTAKA

http://masenchipz.com/manfaat-singkong
http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=15646.0
http://brmc.biotrop.org/web/content/produk_full.php?id_produk=5
http://foragri.wordpress.com
http://buahku.wordpress.com/2010/09/12/tanaman-singkong/
http://lutviberbagi.blogspot.com/2011/06/racun-alamiah-yang-terdapat-pada.html
http://radarlampung.co.id/read/opini/6565-memilih-singkong-aman-dimakan-
http://dheryudi.wordpress.com/2008/08/14/singkong/
http://singkongku.blogspot.com/2008/10/manfaat-singkong.html
Lingga, Pinus. 1991. Bertanam Ubi-ubian. Jakarta: Penebar Swadaya

DAPATKAN FILE PDFnya DISINI

Kamis, 17 Januari 2013

KARYA ILMIAH JERUK “MANFAAT BUAH JERUK BAGI KESEHATAN

CONTOH KARYA ILMIAH  



KARYA ILMIAH
JERUK
“MANFAAT BUAH JERUK BAGI KESEHATAN”
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas :

                   Mata Pelajaran              : Bahasa Indonesia
                   Guru Pembimbing        : Endang Realita,S. Pd
 

Disusun oleh :
Nama : Rika Andriyani
kelas : XI IPA 5
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
“MANFAAT BUAH JERUK BAGIKESEHATAN”
Nama : Rika Andriyani
Kelas            : XI ipa 5
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas bahasa indonesia
Karya tulis ilmiah ini disahkan oleh :
Nama                                      tanggal                          tanda tangan
 Endang Realita,S.Pd                    9, mei, 2012
Kata Pengantar
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah  Bahasa Indonesia ini. Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu Ibu ENDANG  REALITA,S.Pd  yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah ini.
Karya Ilmiah i
ni disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang manfaat buah jeruk bagi kesehatan , yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah  ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para, Pelajar, Umum Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya i
ni, Dan  Mudah mudahan Juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Palembang 2 mei 2012
                                                                                    Rika Andriyani
DAFTAR ISI
I. Bagian Awal         ................................................................................................... I
A. Halaman Judul ..........................................................................................1.1
B. Lembar Pengesahan..................................................................................1.2
C. Kata Pengantar..........................................................................................1.3
D. Daftar Isi....................................................................................................1.4
            II. Bagian Inti.............................................................................................................II
                        A. Pendahuluan.............................................................................................2.1
                        B. Tinjaun Pustaka.......................................................................................2.2
                        C. Metodelogi.................................................................................................2.3
                        D. Pembahasan..............................................................................................2.4
                        E. Simpulan....................................................................................................2.5
                        F. Saran..........................................................................................................2.6
            III. Bagian Akhir......................................................................................................III
                        A. Daftar Pustaka.........................................................................................3.1
II. Bagian Inti
A. Pendahuluan
Tanaman jeruk adalah  tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Cina
dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yang   lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang mendatangkanjeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali.
JENIS TANAMAN
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Keluarga : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp.
jeruk mengandung beta karoten, kaya akan antioksidan yang baik memerangi kanker dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Kalsiumnya mampu melindungi tulang dan gigi. Asal Folat, menyediakan makanan bagi otak dan menjaga perkembangan sel otak. Magnesiumnya, mengatur tekanan darah, potasium, menjaga kestabilan sistem dan kardiovaskuler, sementara thiaminnya mampu mengubah makanan menjadi energi.
Selain itu, vitamin B6 yang terkandung dalam sebutir jeruk mampu meningkatkan hemoglobin yang penting bagi peredaran oksigen dalam tubuh.Kandungan nutrisi tersebut sangat baik untuk mengobati berbagai penyakit, seperti asma, bronkitis, TBC, rematik, gagal ginjal, menekan jumlah kolesterol di dalam tubuh, mencegah diabetes, menyembuhkan arthritis, tekanan darah tinggi, kecanduan alkohol, hingga pneumonia.
B. Tinjauan Pustaka

A. PENGERTIAN JERUK
Jeruk adalah buah-buahan yang banyak mengandung vitamin, zat gizi dan mineral. Menurut beberapa penelitian jeruk dapat mencegah berbagai penyakit seperti, penyakit kanker dan stroke.
Sayangnya, selama ini jeruk telanjur terkenal hanya sebagai sumber vitamin C. Padahal, buah bulat ini juga mengandung sederetan zat gizi esensial lainnya, yang meliputi karbohidrat (zat gula dan serat makanan), potasium, folat, kalsium, thiamin, niacin, vitamin B6, fosfor, magnesium, tembaga, riboflavin, asam pantotenat, dan senyawa fitokimia.

B. MACAM-MACAM JERUK
Seperti yang kita ketahui bahwa jeruk itu sangat berguna bagi kehidupan menusia, sehingga manusia berfikir untuk bagaimana menciptakan jenis jeruk yang baru, maka pada saat ini jenis jeruk sudah sangat beragam dari mulai jeruk bali, jeruk nipis, jeruk lemon, dan masih banyak lagi jenis jeruk yang lainnya. meskipun jenis jeruk sampai pada saat sekarang ini sudah sangat beragam, tetapi manfaat jeruk yang satu dengan yang lainnya sama, karena kendungan dalam jeruk itu sama.

C. MANFAAT  JERUK
Jeruk buah yang sangat populer, mudah diperoleh dan relatif murah itu, ternyata banyak mengandung zat gizi yang berguna bagi kesehatan dan pencegahan penyakit. Mengapa demikian? karena jeruk banyak mengandung vitamin c, dan vitamin c itu berfungsi untuk daya tahan tubuh. Kegunaan jeruk yang paling utama adalah sebagai anti oksidan, dimana anti oksidan itu berguna untuk pencegahan penyakit kanker, dan juga menurut beberapa penelitian berguna untuk menunda penuaan dini (awet muda).


D.  SYARAT TUMBUH
Ø  Iklim
1) Kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah.
Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan
angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah angin.
2) Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah
(musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah
agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air
yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
3) Temperatur optimal antara 25-30 derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh
normal pada 38 derajat C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20 derajat C.
4) Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yang terlindung dari sinar matahari.
5) Kelembaban optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
Ø  Media Tanam
1) Tanah yang baik adalah lempung sampai lempung berpasir dengan fraksi liat 7-
27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
2) Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok untuk budidaya jeruk.
3) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok untuk budidaya jeruk adalah 5,5–
6,5 dengan pH optimum 6.
4) Air tanah yang optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan
tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman
jeruk menyukai air yang mengandung garam sekitar 10%.
5) Tanaman jeruk dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki kemiringan
sekitar 300.
Ø  Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah
sampai tinggi tergantung pada spesies:
1) Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
2) Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
3) Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
4) Jenis Siem: 1–700 m dpl.
5) Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
6) Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
7) Jenis Purut: 1–400 m dpl.
C. METODELOGI
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakanadalah metode eksperimen dengan cara mengambil data dari hasil penelitian danmetode analisa data secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan tabeldan grafik
D. PEMBAHASAN
            A. JENIS-JENIS TANAMAN JERUK
1. Jeruk Manis
            Jeruk ini paling banyak jenisnya. Mulai dari jeruk medan, jeruk pontianak, jeruk keprok, dan jeruk peras. Air jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk minuman dan puding selain dimakan segar.
2. Jeruk Lemon
            Berwarna kuning muda, berkulit licin, dan mengandung banyak air. Rasanya asam, dan beraroma khas.Buah jeruk ini berikut kulitnya bisa dibuat menjadi selai jeruk (selai marmalade). Jika jeruk lemon dipotong tipis melintang, bisa digunakan untuk hiasan aneka minuman, punch dan salad.
3. Jeruk Nipis
            Jeruk nipis berwarna hijau dan agak menguning setelah matang. Bentuknya bulat dan licin karena mengandung banyak air. Airnya kaya akan asam sitrat yang dapat mengurai serat daging. Bisa digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan dan daging.
4. Orange
            Orange enak dimakan setelah matang. Contohnya seperti Navel Orange, Valencia Orange, dan Florida Orange. Pilih yang bentuknya bulat penuh, kulitnya jingga terang, dan berat. Air jeruk ini bisa dimanfaatkan untuk jus, es krim, campuran cake, dan lain-lain.
5. Jeruk Mandarin
            Sepintas mirip orange, tapi warnanya lebih jingga dan lebih kecil, contohnya jeruk mandarin Ponkam dan mandarin Imperial. Juringnya yang kecil bisa dimanfaatkan sebagai hiasan cake dan tarlet.
6. Grapefruit
            Dilihat sepintas, jeruk ini mirip jeruk orange tapi bentuknya lebih besar, rasanya agak asam. Grapefruit kuning warna kulitnya kuning. Grapefruit merah kulitnya agak jingga sebagian bersemu merah, dan rasanya lebih manis.. Air jeruk ini bisa untuk jus dan campuran puding. Juringnya bisa digunakan untuk campuran salad dan compote buah.
7. Jeruk Bali
            Jeruk bali berukuran paling besar dibanding jenis-jenis jeruk yang lainnya. Kulitnya berwarna hijau dan tebal, dagingnya kesat, warnanya putih agak merah muda, dan merah. Setelah kulit juringnya dikupas, daging buah jeruk bali bisa digunakan sebagai campuran salad, asinan, rujak, dan es serut.
            B. MANFAAT TANAMAN JERUK
·         Vitamin-vitamin yang cukup tinggi pada buah jeruk ini tentu sangat menguntungkan tubuh. Terutama vitamin C yang yang sudah populer di kalangan orang sebagai zat paling banyak di buah jeruk yang berfungsi untuk mengatasi sariawan.
·         Vitamin C memang sangat baik untuk kesehatan tubuh, terutama dalam menjaga kekebalan atau daya tahan sehingga penyakit tidak mudah menyerang. Selain itu juga baik untuk memperbaiki jaringan tubuh yang sedang rusak.
·         Buah jeruk yang kaya anti-oksidan ini juga sangat baik untuk kesehatan. Zat-zat ini sangat berfungsi untuk menghambat kerusakan sel akibat penyakit kanker. Zat antioksidan ini contohnya adalah flavonoid.
·         Merupakan sumber enzim pektin yang berfungsi menurunkan LDL (kolesteroljahat), memperkecil penyumbatan pembuluh darah dan memperkecil resikoserangan jantung.
·         Apabila biji buah jeruk manis direndam dalam air hangat dan diminum dapat menetralisir bisa (racun) yang mematikan.
·         Apabila diletakkan pada pakaian, kulit buah jeruk dapat mencegah ngengat atau tunggau. Aromanya pun bisa menetralisir udara kotor. Selain itu, apabila ditahan di mulut bisa mengharumkan atau mengurangi bau mulut tak sedap. Apabila digunakan sebagai campuran makanan dapat membantu proses pencernaan.
·         Perasan kulit buah jeruk dapat digunakan sebagai pembalut luka. Selain itu abu dari kulitnya merupakan obat gosok yang baik terhadap lepra.
·         Selain flavonoid, vitamin C juga bisa berperan sebagai antioksidan yang memiliki sifat anti-kanker.
·         Manfaat buah jeruk yang lain adalah bisa menurunkan kadar kolesterol jahat yang ada dalam tubuh. Bila kolesterol jahat berkurang, kita pun akan susah terkena stroke dan gangguan jantung.
·         Kandungan fosfor dan kalsium yang ada pada buah jeruk, sangat baik untuk pembentukan tulang dan gigi. Menjaga agar tulang terhindar dari penyakit osteoporosis atau tulang keropos.
·         Manfaat buah jeruk yang lain juga terletak pada kandungan zat besinya. Mineral ini sangat bagus untuk pembentukan hemoglobin pada sel darah merah.
·         Kaya Vitamin B6
Vitamin ini membantu mendukung produksi hemoglobin dan juga membantu menjaga tekanan darah tetap normal karena adanya magnesium. Menurut sebuah studi oleh peneliti AS dan Kanada, senyawa yang ditemukan dalam kulit buah jeruk yang disebut Polymethoxylated flavon (PMFs) juga memiliki potensi untuk menurunkan kolesterol lebih efektif dan tanpa efek samping daripada beberapa resep obat lainnya.
E. KESIMPULAN
Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.
Jeruk sangatlah beragam dan beberapa spesies dapat saling bersilangan dan menghasilkan hibrida antarspesies ('interspecific hybrid) yang memiliki karakter yang khas, yang berbeda dari spesies tetuanya. Keanekaragaman ini seringkali menyulitkan klasifikasi, penamaan dan pengenalan terhadap anggota-anggotanya, karena orang baru dapat melihat perbedaan setelah bunga atau buahnya muncul. Akibatnya tidak diketahui dengan jelas berapa banyak jenisnya. Penelitian-penelitian terakhir menunjukkan adalah keterkaitan kuat Citrus dengan genus Fortunella (kumkuat), Poncirus, sertaMicrocitrus dan Eremocitrus, sehingga ada kemungkinan dilakukan penggabungan. Citrus sendiri memiliki dua anakmarga (subgenus), yaitu Citrus danPapeda.
Asal jeruk adalah dari Asia Timur dan Asia Tenggara, membentuk sebuah busur yang membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk balijeruk nipis dan jeruk purutberasal dari Asia Tenggara.
Banyak anggota jeruk yang dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan, wewangian, maupun industri. Buah jeruk adalah sumber vitamin C dan wewangian/parfum penting. Daunnya juga digunakan sebagai rempah-rempah.

F. SARAN
     
Sebaiknya semua orang mengkonsumsi buah jeruk sebanyak mungkin, karena manfaat buah jeruk sangat baik bagi kesehatan karena mengandung vitamin c yang baik bagi tubuh.
Pada saat ini mencari buah jetuk sangat mudah dan bisa dibuat bemacam aneka minuman dan makanan.

III. BAGIAN AKHIR
     A. DAFTAR PUSTAKA
                  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Jeruk
                        2. http://wong168.wordpress.com/2012/01/10/beberapa-jenis-jeruk/
                        3. http://xamherbal.com/manfaat-buah-jeruk/
                        4. http://www.scribd.com/doc/51645280/Proposal-Penelitian
                        5. http://www.google.co.id/
                        6. http://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi
semoga bermanfaat .... :-)